shodiqah.com

Oknum Santri Yang Pacaran

 

Kenakalan pada remaja pada akhir-akhir ini sangatlah banyak, lingkungan juga menjadi salah satu faktornya. Salah satu kenakalan yang sangat banyak dijumpai adalah pacaran, dari yang pacaran yang katanya masih dibatas wajar atau bahkan sampai ke tahap yang sangat tidak wajar.

Pacaran adalah salah satu mendeketi dosa besar, yaitu perzinahan. Dengan adanya pacaran, hal itu sangat mudah dilakukan.

Pacaran di kalangan santri

Santri, suatu gelar yang disematkan kepada seorang yang sedang menuntut ilmu agama di pesantren.

Apa semua santri tarjaga dari namanya pacaran?

Tentu tidak!

Pacaran kerap juga ditemukan dikalangan santri walau katanya “ kami tidak separah orang awam “ apapun alasannya tidak bisa dibenarkan, antaran mereka sudah faham dengan agama.


      ( photo schare Google)

Ketika bertemu dengan mereka sangat sulit menasehatinya karena mereka tahu dengan dalil, walaupun ratusan dalil yang akan kita kemukakan, bisa dibilang percuma saja.

Apa tidak ada guru yang menasehatinya?

Tentunya ada!

Tapi balik lagi, hati mereka sudah keras bagaikan batu, siapapun yang menasehatinya tidak akan mudah bagi mereka untuk menerimanya.

Jadi, tidak ada jaminan kalau sudah masuk pesantren akan terjaga dari hal itu?

 Oh tidak, malahan ketika kita sudah masuk pesantren, setan dan iblis yang datang, jauh lebih profesional dan lebih menantang.

Yaudah, tidak usah nyekolahin anak dipesantren!

Tidak begitu juga mom, dimanapun ada emas disitu juga pasti akan ada kerikil. Masih banyak juga anak pesantren yang sangat menjaga dirinya dari yang namanya pacaran, intinya tidak semua seperti itu.  

Apakah masih layak gelar santri disematkan kepada mereka?

Masih bisa, tapi gelar lengkapnya kita tambah menjadi “ oknum santri” .  

Bang Wajdi Azim Said “ Anak pondok pesantren tapi doyan pacaran, mereka hanyalah SAMPAH MASYARAKAT yang gagal menerapkan ilmu yang dia peroleh selama bertahun-tahun di lingkungan pondok, mana ada orang yang berilmu itu mau ngajakin orang pacaran, kecuali calon ustad cabul.

 

 

Apa aja sih alasan mereka kalau ditanya kenapa pacaran?

1.      Untuk penyemangat belajar

 Apa memang ada kaitannya sama lebih semangat dalam belajar?

Kayaknya malahan lebih ke mengganggu fikiran. Tapi memang itulah menjadi dasar mereka untuk pacaran. Ilmu adalah cahaya, cahaya tidak akan masuk kepada orang yang melakukan kemaksiatan.

2.      Kerena jauh dari orang tua

Harusnya, disebabkan jauh dari orang tua, kita lebih ketat menjaga dari segi pergaulan, bukan malah lebih memberi ruang kepada terancamnya diri.

Perempuan itu bagaikan mentimun, sedangkan laki-laki bagaikan durian. Kalau durian menimpa mentimun gimana? Ya hancur lebur.

Kehormatan kita sebagai perempuan akan hilang dan sirna dengan waktu yang sangat singkat.

Yang bisa menjaga diri kita sendiri, ya kita sendiri, tidak ada tumpuannya dengan orang tua bahkan suami sekalipun. Toh mereka tidak 24 jam yang selalu mengawasi kita dimapun berada.

3.      Aturan pondok yang terlalu mengikat

Mengikat tapi kok masih bisa kebablasan?

Mengikat bagi orang yang terpaksa menjalaninya, bagi orang yang patuh, dia lebih merasa bersyukur dan terjaga dengan adanya peraturan. Hidup tampa aturan bagaikan hewan di hutan belantara.

Kebanyakan oknum santri ini, banyak melanggar peraturan pondok dari segi bawa hp , bolos belajar untuk ketemuan dan lain sebagainya.

4.      Kami juga manusia yang butuh perhatian

Tidak cukupkah perhatian Tuhanmu?

Sebaik-baik yang selalu menjaga dan memperhatiin kita adalah Allah swt. Tidak ada selainNya. Kasih sayang Allah sangatlah luas, dengan bukti, Allah tidak langsung memberi kita siksaan disaat kita melakukan maksiat. Ya Rabb..

5.      Untuk melepaskan kebosanan

Teman untuk bercerita dan diajak berpetualang masih banyak, tidak harus dengan yang lawan jenis, itu hanya omongan Setan.

6.      Pacaran santri beda sama orang diluar sana

Bedanya dari segi apa?

Sama saja sebenarnya, dari segi:

a.       Sama mendapatkan dosa

Bisa jadi yang oknum santri lebih banyak dosanyan lantaran dia sudah mengetahui hukum namun tetap melanggarnya.

b.      Sampai berujung keperzinahan

Memangnya ada?

Iya ada, segitu mengerikan yang namanya pacaran. Setan tidak padang bulu siapa yang ia goda. Semakin tinggi gelar keagamaan seseorang, segigih itu juga setan akan menggodanya.

 Baca juga : Resep Nasi Kapau Rumahan

Cara pondok memberi hukuman

Tergantung dimana dia mondok, tapi kebanyakan diantaranya:

·         Sholat taubat dan menghafal alquran

·         Dipaksa putus dan dipertontonkan di kelayak ramai.

·         Dikeluarkan kalau sudah melewati batas

 

Dari penyimpangan oknum santri ini, tidak serta merta kita menjelekkan pesantren dan santri yang lain. Karena pesantren adalah tempat yang sangat bagus untuk melatih manis dan pahitnya kehidupan dunia sebelum melalang buana di dunia nyata. Santri adalah sebagai cikal bakal ulama yang akan meneruskan dakwah Rasulullah SAW.

Cuma, yang namanya oknum akan selalu ada dimanapun berada. Yang karenanya, tidak akan menghilangkan identitas santri yang lainnya.

Kita tidak bisa Cuma mengandalkan penampilan, tak jarang orang yang berpenampilan bak ulama besar tidak lebih baik dari orang yang berpenampilan seperti preman.

Para oknum cuma tau agama namun tidak faham tentang agama.

Tahu dan faham adalah suatu yang berbeda. Jadi, harus hati-hati dalam memilih pasangan, jangan cuma lihat dari luarnya saja, langsung mau ketika diajak nikah dari orang yang kayaknya alim.

Sebagai perempuan, jangan mudah baperan dengan rayuan laki-laki, semuanya dibawa keperasaan, toh Allah sudah mengasih kita akal untuk berfikir, jangan sia-siakan nikmat Allah yang sangat besar ini.

Isilah masa mudamu dengan suatu yang bermanfaat untuk bekalmu dihari nanti. Pacaran cuma menghabiskan waktu, untung-untung kalau sampai kejenjang pernikahan, nah kebanyakan cuma berujung dikata putus.

Yang sudah terlanjur pacaran, putuskan dan taubat minta ampun kepada Allah SWT. Lakukanlah apa yang Allah perintahkan dan jauhilah semua larangannya harga hidup kita menjadi berkah.

Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dari perkara dosa dan selalu membuka pintu taubatNya yang luas untuk menerima kita. Ya Rabb, peliharalah kami...

 

 

 #15DaysBlospedia

 

 

Posting Komentar

Hai... Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk Para Asdiqo'.
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.