Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar atau membaca tentang kata perlindungan
anak?
Suatu bentuk perlindungan hak seorang anak dari kekerasan, penelantaran dan
eksploitasi, agar anak bisa hidup dengan
tenang dan nyaman dalam lingkungannya.
Kita sebagai makhluk sosial harus mempunyai rasa saling melindungi antar sesama, agar terciptanya lingkungan yang aman dan damai. Apalagi seorang anak sangat butuh yang namanya keamanan dari orang dewasa.
Seorang anak masih mempunyai rasa takut yang sangat besar, ingat tidak
ketika kita kecil dulu? Hampir dalam semua keadaan kita merasa takut dan
gundah. Ada anjing gede aja kita takut.
Sebenarnya bentuk perlindungan anak bukan hanya dari segi kekerasan fisik
tapi kekerasan mental juga sangat bahaya. Fisik bisa sembuh tapi mental belum
tentu.
Anak adalah sebuah rizki yang dititipkan tuhan kepada manusia, baik dan
buruknya sang anak, berpengaruh dari pola asuh orang tuanya. Sebelum menikah
seharusnya orang tua punya bekal ilmu yang cukup tentang rumah tangga, gimana
cara mengasuh anak dengan cara yang benar, banyak cara orang tua zaman dulu
yang bisa dibilang, tidak cocok kita terapkan atau kita contoh.
Pola Asuh Orang Dulu Yang Tidak Boleh Dicontoh:
1. Berbohong agar anak aman
Kelihatannya saja sang anak jadi diam tapi sebenarnya itu akan menjadi
masalah besar, tampa sadar kita sudah mengajarkan dia untuk berbohong.
“ Jangan nangis nanti digigit hantu”
Lama kelamaan sang anak akan menjadi orang yang penakut, biarkan dia nangis,
kasih dia waktu sampai tenang. Menangis adalah salah satu dia menyampaikan isi
hatinya.
2. Tidak mau mengakui kesalahan
Anak terjatuh yang disalahkan sendal
3. Membatasi cita-cita anak
Banyak orang tua yang membatasi apa kemauan sang anak. Sampai-sampai keluar
kata ancaman.
“kamu kalau tidak mau dengerin kata mama, biaya sekolah kamu yang nanggung
sendiri”
Mental siapa yang tidak akan down, sang anak akan mengikuti tapi tidak
dengan ikhlas dan senang hati, hari-harinya diisi dengan kegundahan yang tidak
bertepi.
Juga banyak kasus anak membunuh orang tuanya karena depresi.
4. Kekerasan
Ketika ada kesalahan langsung dipukul, dicaci maki. Tidak
ada kesempatan sang anak mengutarakan isi hatinya. Jika berkelanjutan perbuatan
ini, sang anak akan menjadi monster dikemudian hari.
Ajarilah anak dengan kelembutan, semua itu cikal bakal
melindungi anak dikemudian hari, agar tidak menjadi pembunuh mental orang lain
nantinya. Orang tua berperan penting untuk kebaikan kehidupan anak.
Setelah anak lahir, kewajiban orang tua sangat besar,
dari segi pendidikan, pengasuhan sampai kepada kebutuhan. Apakah itu sebagai
beban? Tentu tidak, karena Allah Swt telah menjamin rizki dan jalan hidup
mereka. Orang tua hanya sebagai tempat penitipan saja, yang mengatur Allah Swt.
Orang tua akan mendapat imbalan yang besar dengan adanya anak. Imbalan keselamatan
diakhirat nanti disebabkan doa-doa anaknya sholeh.
Banyak kasus terjadi sekarang ini, apalagi tentang
pemerkosan, penculikan, kekerasan dan buliying.
Masyarakat masih menganggap tiga masalah itu dengan
anggapan yang suatu hal sepele. Kadang cuma diselesaikan dengan cara damai
dalam bentuk uang. Uang tidak akan memperbaiki masalah, mental anak akan
terganggu sampai dewasa.
Kita memang tidak selalu bisa mendampingi mereka, tapi
setidaknya kita sudah mulai mengajarkan hal-hal dasar. Seperti:
1. Kalau ada orang yang tidak dikenal jangan ladeni ya.
Mengantisipasi penculikan sangat butuh dengan nasihat ini.
2. Kalau mau pergi keluar rumah jangan lupa minta izin
3. Hafalkan nomor ayah atau ibu, tapi jangan dikasih ke orang yang tidak
dikenal
4. Kalau ada yang megang alat kelamin teriak ya
Dan masih banyak lagi.
Ajarkan anak jadi orang pemberani dan tegas itu akan menjadi tameng dirinya
menghadapi situasi yang rumit dikemudian hari.
Rumah dan orang tua adalah tempat
pulang yang aman bagi sang anak untuk itu ciptakanlah keamaanan dari lingkungan
keluarga. Jika tempat pulangnya tidak aman, kemana mereka akan bertumpu. Anak perlu
perhatian khusus setidaknya sampai usia remaja.
Pola asuh yang baik sudah banyak diajarkan oleh dokter yang aktif di media
sosial, bisa didapatkan dengan mudah.Sebelum internet seperti sekarang memang
susah untuk belajar, tapi tidak untuk sekarang.
Perlindungan Anak Dalam Agama
Melindungi anak bukan hanya dari sisi dunia saja, banyak orang yang lalai
dengan akhirat anaknya. Sebagai orang tua juga harus memikirkan tentang semua
yang bersangkutan dengan amal sang anak. Karena kita memang diciptakan untuk
ibadah diatas dunia ini. Kalau cuma sekedar memikirkan dunia sang anak
sedangkan akhiratnya berantakan, berarti kita menjadi orang tua yang gagal.
Memang dalam urusan agama kita tidak bisa memaksa tapi setidaknya kita bisa
mengarahkan sedari kecil.
Apakah itu juga bentuk perlindungan kepada anak?
Tentu!
Akhirat bukan suatu yang sepele, keluarga yang agamis sangat dibutuhkan,
kalau agama sudah dipupukk dalam jiwa sang anak, semua masalah sebelumnya akan
mudah diatasi. Didalam agama sudah ada semuanya tinggal kita menyampaikan
dengan bahasa yang mudah kepada sang anak.
Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada kita umatnya, kalau sang anak sudah
berumur 7 tahun sudah bisa kita suruh sholat, 10 tahun boleh dipukul tapi cuma pakai
sesuatu yang tidak menyakiti.
Dalam agama banyak hal yang harus kita praktekkan setiap hari, sebelum kita
mengajarkan kepada sang anak kita juga harus faham tentunya.
Untuk itu kita sebagai perempuan adalah tonggak awal dari sebuah rumah
tangga.
#BlogSpedia15DaysWriting_day5
Posting Komentar
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.