Fatherless adalah bentuk suatu perasaan seorang anak, atas ketidak hadiran
sosok seorang ayah, baik karena faktor perceraian, sibuk diluar rumah ataupun
karena sudah wafat.
Karena kurangnya kedekatan anak dengan ayah, membuat seseorang butuh
perhatian khusus, tak jarang juga dia salah mengambil langkah.
Semua orang bisa jadi suami tapi tidak semua orang bisa menjadi Ayah. Melupakan anaknya, mereka tidak hanya butuh dengan uang saja, tapi mereka juga butuh perhatian.
(foto by pinteres)
Manusia diciptakan
berpasang-pasangan agar saling tolong menolong. Pernikahan memang sunah
Rasulullah awalnya, tapi bisa jatuh juga hukumnya keharam. Kenapa bisa haram?
Jika seorang nikah karena ingin balas dendam dan menyiksa pasangannya. Jadi,
kalau mau nikah harus mempunyai niat baik dan sudah mampu mengemban amanah yang
besar.
Sebagai perempuan jangan nikah
asal-asalan, harus mempunyai kriteria dalam memilih, pernikahan akan mengubah
keadaan perempuan, salah pilih akan tersiksa hampir seumur hidup.
Salah memilih suami akan berdampak
kepada anak nantinya.
Banyak perempuan sekarang
hanya mementingkan tampilan dan isi dompet saja, sedangkan agamanya
sudah nomor kesekian. Agama harus dinomor satukan dan paling utama. Tampa agama kehidupan
tidak tahu arah.
Kalau sudah punya anak laki-laki, sifat ini wajib diajarkan kepadanya. Perilaku
tidak bisa timbul dengan sendirinya, dia perlu diasah. Cara agar anak tidak
menjadi bibit fatherless saat dewasa nanti. Sifat
laki-laki yang bagus dijadikan suami:
1. Memang laki-laki seutuhnya
Maksudnya bukan yang ada jiwa
keperempuannya. Memang laki-laki secara fisik dan mental.
2. Mulia dan dermawan
Mulia perkatan dan sifatnya baik
kepada keluarganya atau orang lain. Dermawan ketika membelanjakan hartanya
untuk kebaikan.
Dan paling penting orang yang
memuliakan agamanya, taat atas perintah Allah Swt.
3. Berkasih sayang kepada orang lain.
Apalagi kepada anak kecil dan orang
tua.
4. Cerdik
Biar bisa mengajar dan menasehati
anaknya.
5. Bertanggung jawab dengan keluarganya
6. Cemburu ketika saudaranya dilirik
laki-laki lain
7. Penyabar
8. Lemah lembut
9. Menundukkan pandangan
10.
Mempunyai kelebihan dan kepandaian
11.
Menjaga lisannya
12.
Mempunyai simpati yang tinggi
Kadang ada laki-laki yang membiarkan
keluarganya, tidak acuh dan tidak mau tahu.
13.
Mempunyai pendirian yang tidak tergoyahkan
Karena dia akan menjadi seorang
pemimpin, maka perlu jiwa kepemimpinannya.
Contoh rumah tangga yang harmonis
adalah rumah tangga Baginda Rasul, bukan dilandasi nafsu semata melainkan cinta
karena Allah Swt.
Ketika ada niatan untuk menikah,
kita dituntut harus siap mental dan modal. Satu rumah dengan orang yang awalnya
tidak saling kenal-mengenal itu tidak mudah, perlu waktu untuk beradaptasi.
Dalam islam juga diajarkan,
bagaimana cara mencari jodoh yang baik, mana kewajiban suami, mana hak istri,
anak dan lain sebagainya.
Ketika kewajiban telah dilaksanakan, maka dia juga pantas untuk mendapatkan
haknya, dan sebaliknya jangan menuntut hak, kalau kewajiban saja belum
dijalankan.
Pertengkaran dan percemburuan di
dalam rumah tangga itu biasa, cuma jangan sampai terlalu berlebihan bahkan
sampai saling manyakiti antar suami dan istri.
Kewajiban suami, melindungi rumah
tangganya agar tetap utuh, memberikan rasa aman kepada anak dan istrinya. Bukan
saja materi yang ia harus fikirkan, tapi gimana tumbuh kembang anak harus dia
perhatikan.
Berapa banyak orang yang berdakwah
baik dalam negeri bahkan sampai berdakwah keluar negeri, namun sangat
disayangkan keluarga yang satu atap sama dia saja tidak dia dakwahi dan
nasehati, ini sangat kejam.
Keluarga tanggung jawabnya bukan
hanya didunia saja tapi sampai keakhirat.
Keluarga harmonis dibangun dengan
rasa cinta dan peduli, ketika dua insan saling mencintai dan menghargai, anak
akan mendapati suasana yang nyaman bersama orang tuanya. Namun sebaliknya,
sepasang suami istri kalau tiap harinya bertengkar, gimana perasaan sang anak?
Akan timbul rasa takut dan ketidak nyamaan dirumahnya sendiri.
Diluar rumah, suami bak singa jantan
yang ditakuti, namun kalau sudah diluar rumah, maka harus menjadi kucing kecil
yang imut dan lemah lembut. Banyak suami sekarang lebih mementingkan dunia game
dari pada dunia tumbuh kembang anaknya.
Rasulullah Saw orang yang sangat
lembut dan menyukai anak kecil. Beliau sangat suka bermain dengan Sayyidina
Hasan dan Saydina Husen, main kuda-kudaan. Sayyidina Hasan Dan Husen suka naik
ke punggung Baginda, baik didalam sholat ataupun diluar sholat, begitulah
interaksi beliau dengan cucu-cucunya.
Kasih sayang seorang ayah sangat
dibutuhkan anak-anaknya,
Tidak jarang, suami pergi pagi
pulang pagi, dan sang anakpun tidak mendapatkan rasa kasih sayang dari seorang
ayah. Memang suami mencari nafkah dan akhirnya juga untuk si buah hati, tapi
dia belum faham yang namanya dunia pekerjaan yang dia tahu bermain dan rasa
cemburu yang tinggi kalau tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari orang
tuanya.
Walaupun ada ibu di rumah, seorang ibu sebetulnya tidak bisa sekaligus
menjadi sosok ibu dan sosok seorang ayah, karena memiliki karakter yang
berbeda.
Keluarga
harmonis adalah impian semua orang, kalau diusahakan pasti terwujud. Jangan
kamu bayangkan keluarga harmonis adalah keluarga yang berlimpah hartanya,
keluarga harmonis tidak harus dilandasi dengan harta, tapi yang penting
dilandasi dengan agama, agama adalah kunci semua hal.
Dalam agama kita dididik cara
mengolah hati dan pikiran yang selalu positif.
Seorang ayah harus mempunyai sifat
tegas dan penyayang. Tegas bukan berarti marah, marah adalah sifat setan.
Kadang kebanyakan suami langsung main tangan, ini sangat tidak patut. Baginda
mengajarkan kalau marah jangan sampai dipukul hingga berbekas, alat yang boleh
digunakan untuk memukul Cuma kayu siwak. Tau gimana bentuk siwak? Kecil dan itu
Cuma sejengkal.
#Blogspediachallenge15_day15
Posting Komentar
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.