shodiqah.com

Stop Fatherless

 

Fatherless adalah bentuk suatu perasaan seorang anak, atas ketidak hadiran sosok seorang ayah, baik karena faktor perceraian, sibuk diluar rumah ataupun karena sudah wafat.

Karena kurangnya kedekatan anak dengan ayah, membuat seseorang butuh perhatian khusus, tak jarang juga dia salah mengambil langkah.

Semua orang bisa jadi suami tapi tidak semua orang bisa menjadi Ayah. Melupakan anaknya, mereka tidak hanya butuh dengan uang saja, tapi mereka juga butuh perhatian.



(foto by pinteres)

 

Manusia diciptakan berpasang-pasangan agar saling tolong menolong. Pernikahan memang sunah Rasulullah awalnya, tapi bisa jatuh juga hukumnya keharam. Kenapa bisa haram? Jika seorang nikah karena ingin balas dendam dan menyiksa pasangannya. Jadi, kalau mau nikah harus mempunyai niat baik dan sudah mampu mengemban amanah yang besar.

Sebagai perempuan jangan nikah asal-asalan, harus mempunyai kriteria dalam memilih, pernikahan akan mengubah keadaan perempuan, salah pilih akan tersiksa hampir seumur hidup.

Salah memilih suami akan berdampak kepada anak nantinya.

Banyak perempuan sekarang hanya mementingkan tampilan dan isi dompet saja, sedangkan agamanya sudah nomor kesekian. Agama harus dinomor satukan dan paling utama. Tampa agama kehidupan tidak tahu arah.

 

Kalau sudah punya anak laki-laki, sifat ini wajib diajarkan kepadanya. Perilaku tidak bisa timbul dengan sendirinya, dia perlu diasah. Cara agar anak tidak menjadi bibit fatherless saat dewasa nanti. Sifat laki-laki yang bagus dijadikan suami:

1.      Memang laki-laki seutuhnya

Maksudnya bukan yang ada jiwa keperempuannya. Memang laki-laki secara fisik dan mental.

2.      Mulia dan dermawan

Mulia perkatan dan sifatnya baik kepada keluarganya atau orang lain. Dermawan ketika membelanjakan hartanya untuk kebaikan.

Dan paling penting orang yang memuliakan agamanya, taat atas perintah Allah Swt.

3.      Berkasih sayang kepada orang lain.

Apalagi kepada anak kecil dan orang tua.

 

4.       Cerdik

Biar bisa mengajar dan menasehati anaknya.

5.      Bertanggung jawab dengan keluarganya

6.      Cemburu ketika saudaranya dilirik laki-laki lain

7.      Penyabar

8.      Lemah lembut

9.      Menundukkan pandangan

10.  Mempunyai kelebihan dan kepandaian 

11.  Menjaga lisannya

12.  Mempunyai simpati yang tinggi

Kadang ada laki-laki yang membiarkan keluarganya, tidak acuh dan tidak mau tahu.

13.  Mempunyai pendirian yang tidak tergoyahkan

 

Karena dia akan menjadi seorang pemimpin, maka perlu jiwa kepemimpinannya.

Contoh rumah tangga yang harmonis adalah rumah tangga Baginda Rasul, bukan dilandasi nafsu semata melainkan cinta karena Allah Swt.

Ketika ada niatan untuk menikah, kita dituntut harus siap mental dan modal. Satu rumah dengan orang yang awalnya tidak saling kenal-mengenal itu tidak mudah, perlu waktu untuk beradaptasi.

Dalam islam juga diajarkan, bagaimana cara mencari jodoh yang baik, mana kewajiban suami, mana hak istri, anak dan lain sebagainya.

Ketika kewajiban telah dilaksanakan, maka dia juga pantas untuk mendapatkan haknya, dan sebaliknya jangan menuntut hak, kalau kewajiban saja belum dijalankan.

Pertengkaran dan percemburuan di dalam rumah tangga itu biasa, cuma jangan sampai terlalu berlebihan bahkan sampai saling manyakiti antar suami dan istri.

Kewajiban suami, melindungi rumah tangganya agar tetap utuh, memberikan rasa aman kepada anak dan istrinya. Bukan saja materi yang ia harus fikirkan, tapi gimana tumbuh kembang anak harus dia perhatikan.

 

Berapa banyak orang yang berdakwah baik dalam negeri bahkan sampai berdakwah keluar negeri, namun sangat disayangkan keluarga yang satu atap sama dia saja tidak dia dakwahi dan nasehati, ini sangat kejam.

Keluarga tanggung jawabnya bukan hanya didunia saja tapi sampai keakhirat.

Keluarga harmonis dibangun dengan rasa cinta dan peduli, ketika dua insan saling mencintai dan menghargai, anak akan mendapati suasana yang nyaman bersama orang tuanya. Namun sebaliknya, sepasang suami istri kalau tiap harinya bertengkar, gimana perasaan sang anak? Akan timbul rasa takut dan ketidak nyamaan dirumahnya sendiri.

 

Diluar rumah, suami bak singa jantan yang ditakuti, namun kalau sudah diluar rumah, maka harus menjadi kucing kecil yang imut dan lemah lembut. Banyak suami sekarang lebih mementingkan dunia game dari pada dunia tumbuh kembang anaknya.

 

Rasulullah Saw orang yang sangat lembut dan menyukai anak kecil. Beliau sangat suka bermain dengan Sayyidina Hasan dan Saydina Husen, main kuda-kudaan. Sayyidina Hasan Dan Husen suka naik ke punggung Baginda, baik didalam sholat ataupun diluar sholat, begitulah interaksi beliau dengan cucu-cucunya.

Kasih sayang seorang ayah sangat dibutuhkan anak-anaknya,

Tidak jarang, suami pergi pagi pulang pagi, dan sang anakpun tidak mendapatkan rasa kasih sayang dari seorang ayah. Memang suami mencari nafkah dan akhirnya juga untuk si buah hati, tapi dia belum faham yang namanya dunia pekerjaan yang dia tahu bermain dan rasa cemburu yang tinggi kalau tidak mendapatkan kasih sayang yang utuh dari orang tuanya.

Walaupun ada ibu di rumah, seorang ibu sebetulnya tidak bisa sekaligus menjadi sosok ibu dan sosok seorang ayah, karena memiliki karakter yang berbeda.

 Keluarga harmonis adalah impian semua orang, kalau diusahakan pasti terwujud. Jangan kamu bayangkan keluarga harmonis adalah keluarga yang berlimpah hartanya, keluarga harmonis tidak harus dilandasi dengan harta, tapi yang penting dilandasi dengan agama, agama adalah kunci semua hal.

Dalam agama kita dididik cara mengolah hati dan pikiran yang selalu positif.

Seorang ayah harus mempunyai sifat tegas dan penyayang. Tegas bukan berarti marah, marah adalah sifat setan. Kadang kebanyakan suami langsung main tangan, ini sangat tidak patut. Baginda mengajarkan kalau marah jangan sampai dipukul hingga berbekas, alat yang boleh digunakan untuk memukul Cuma kayu siwak. Tau gimana bentuk siwak? Kecil dan itu Cuma sejengkal.

 

#Blogspediachallenge15_day15

 

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

Hai... Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk Para Asdiqo'.
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.