shodiqah.com

Makanan Mesir Makaroni Mozarela, Kuy dicoba!

 

Sepulang dari perkumpulan Mahasiswa Minang, rasa lapar menghampiri. Kalau langsung pulang kerumah, tidak ada makanan yang bisa langsung dimakan. Walhasil makan direstoran menjadi pilihan yang memang sangat pas.

Merantau kenegara orang, membuat kita harus bisa menyesuaikan lidah dengan warga setempat. Walaupun restoran indonesia juga banyak didapati di mesir, namun harganya sedikit  lebih mahal dibandingkan makanan mesir. Walaupun tidak semua, tergantung menu yang kita pesan.

Restoran Di Persimpangan Gamalia

Restoran Kusyari dan Halawani, menyediakan berbagai macam makanan berat khas mesir dan juga menyediakan makanan manisnya. Habis makan berat bisa memanjakan mulut dengan berbagai desertnya yang manis.

rumah makan masakan mesir

Restoran yang berada dekat dengan pemberhentian angkutan umum ini sangat banyak dikunjungi orang, baik dari kalangan pekerja kantoran, pedagang bahkan mahasiswa seperti kami ini. Tempat yang begitu strategis dan sangat mudah dijangkau salah satu daya tarik pengunjung untuk datang ketempat tersebut.

Walaupun tempatnya ditepi jalan, suara kendaraan tidak begitu mengganggu kegiatan mengisi perut yang sudah keroncongan, karena ruangan restoran didesain kedap suara.

Untuk harganya relatif murah dan terjangkau, walaupun begitu makan enak di restoran bukan sebagai kebiasaan, cukup satu kali seminggu saja. Kalau tiap hari bisa habis uang jajan sebulan dalam waktu yang belum seharusnya.

Makanan mesir banyak menggunakan pasta, makaroni, nasi , krepes, dan roti tentunya. Makanan yang berisikan daging, ayam, telur dan kentang akan sering kita temukan.

Harganya mulai dari 5 Pound -60 Pound tergantung ukuran makanan yang kita pesan. Harga setara dengan Rp.2000-Rp. 35.000.

Menu Yang Bisa Dinikmati

Karena memang restoran makanan mesir, yang dihidangkan tentunya juga  makanan mesir. Banyak pilihan menu yang disiapkan. Namun yang aku pesan Makaroni Mozarella.

makaroni mozarela khas makanan mesir

Makaroni yang disirami bumbu khas mesir, diatasnya ditaburi keju mozarela dan dikasih toping berupa buah zaitun, potongan buah paprika dan bawang yang banyak. Menu yang sangat susah untuk dilupakan.

Setelah toping ditata rapi, saatnya dibakar, keju yang awalnya padat, sekarang lumer memenuhi sudut aluminium foil.

Ketika makanan sudah dimeja, asap panasnya masih mengepul diudara. Makan dengan perlahan sambil dinikmati, agar makanannya tidak habis dengan sekejap. Pokoknya harus mampir lagi!

Diantara makanan yang kami pesan:

  •  Makaroni Mozarela
  • Thojin bil firagh
  • Khusyari.

Menu-menu Yang Tersedia

  • Kebab 
  • Krep 
  • Sandwich 
  • Makaroni 
  • Hawawish 
  • Kusyari

daftar menu makanan mesir

Untuk makanan yang paling banyak diminati adalah Thojin Makaroni Isi daging ditambah keju mozarela seperti yang aku pesan dan makanan yang tidak kalah juga enaknya yaitu kusyari.

Kusyari makanan mesir yang terdiri dari nasi, bihun kuning khas mesir yang ukurannya sepanjang beras, kacang adas, ditambah toping daging giling atau ayam yang dipotong kecil-kecil.

Dimasak menggunakan bahan dan rempah yang khas, ketika masuk mulut ada rasa asam dan asin, kalau suka makanan pedas bisa ditambah cabe yang sudah ada diatas meja. Bumbu cabe mesir ada ciri khasnya sendiri karena bukan murni rasa pedas tapi ada tambahan sedikit asam.

Dideretan daftar menu, masih banyak makanan mesir yang belum aku cicipi. Salah satu keinginanku adalah menjelajahi sudut kota kairo sambil merasakan semua makanannya.

Apa makanan Indonesia tidak ada di Kairo?

Ada, banyak banget malahan. Tapi aku memang suka mencoba hal baru, kalau makanannya tidak enak  ya tetap wajib dihabiskan, namun untuk esok hari tidak dibeli lagi tentunya.

Tempat Sederhana Namun Penuh Arti

Berada ditengah pemukiman mahasiswa, tempat yang sangat mudah ditemui. Ketika masuk kita akan melihat pemandangan ammu (paman) yang sedang berdiri di tempat yang agak tinggi. Didepannya ada wadah yang besar berisikan berbagai macam makanan yang siap untuk dipesan para pelanggan.

makan bersama di restoran mesir

Untuk interior restoran sendiri tidak begitu instagramable, karena memang bukan layaknya cafe. Walaupun begitu makanannya tidak diragukan lagi akan kelezatannya, tidak cukup kalau cuma singgah satu kali saja.

Orang mesir mempunyai kebiasaan habis makan langsung pergi, dengan itu sangat jarang kita mendapati tempat yang lama antriannya, juru masaknya juga sat-set dalam memasak. Jadi kita tidak perlu juga untuk mereservasi tempat sebelum datang.

Ammu Yang Sangat Ramah

Sampai di restoran langsung duduk, berapa lama setelah itu ammu pelayan akan datang menghampiri untuk menanyakan menu apa yang kami pesan.

Wajah asia yang terpancar dari wajah kami, membuat ammu pelayan terkesima. Setiap ada orang mesir yang melihat kami, pasti selalu bilang “Kamu dari Indonesia, Malaysia atau Thailand?”. Karena kita satu rumpun, wajah dan cara berpakaian tidak jauh berbeda, seakan-akan kita terlihat dari negara yang sama.

Ammu : “Oooh kalian dari Indonesia, berarti Jakarta kan ya?”

Kami : “Jakarta ibu kota negara, tapi kami berasal dari Provinsi Sumatera Barat”

Ammu: “Ooh, Indonesia negara sebagai muslim terbanyak, Aku cinta Indonesia dan Penduduknya”

Kami : “Kami juga cinta Mesir dan Penduduknya yang sangat ramah Ya Ammu”

Ammu : “Semoga kalian betah disini, dan makanan disini juga bisa menemani perjalanan kalian”.

Siapa yang tidak terkesima dengan perkataan beliau, perjalanan yang melelahkan dan panjang untuk menuntut ilmu. Namun rasa syukur tidak akan lepas begitu saja dari lisan, karena Allah sudah memberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di bumi para nabi dan bumi yang dipenuhi para ulama ini.

Tempat nan mungil namun selalu ngangenin. Kalau lewat disana, ada sesuatu yang menarik kita agar singgah, tapi balik lagi tidak boleh terlalu sering makan yang dibeli. Karena uang jajan harus hemat sampai akhir bulan.

Semoga Allah memberi kesempatan kepada kita dan orang-orang tersayang kita untuk bisa kesini juga. Teman-teman disini apa pernah mencoba makanan mesir? Kalau belum semoga suatu hari bisa mencicipinya ya!

 

 



17 komentar

Hai... Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk Para Asdiqo'.
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.

  1. MasyaAllah jadi pengen coba nih masakan mesir :D suasananya pasti beda ya mbak dengan indo...

    BalasHapus
  2. Saya belim.pernah merasakan masakan Mesir. Kalau masakan Arab sudsh ada di Indonesia ya? Masakan Mesir sama kayak masakan Arab nggak kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang sama. Gak sabar nunggu cerita mbak febby

      Hapus
    2. Beda mbak. Cuma ada yg sama. Kayak nasi mandi emg hampir sama mbak

      Hapus
  3. Hehehe, kok aku jadi penasaran dengan kusyari. Besok2 diulas ya mbak

    BalasHapus
  4. Wah...sepertinya enak. Semoga Surabaya segera ada yang jualan makanan ini. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke mesir.hehe

    BalasHapus
  5. Itu buah zaitun buat topping kek gimana rasanya mbak...kalo minyaknya tiap hari insyaAllah saya minum. Kalau buahnya belom pernah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada kahak masam dan pahit mbak. Kebanyakan teman indo ga makan hihi. Karena kurg cocok dilidah

      Hapus
  6. Di Indonesia adakah kak, menu yanh seperti ini? Jadi ngiler...

    BalasHapus
  7. Wahhh jadi tahu makanan mesir keknya enak banget ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak. insya Allah masih cocok sama lidah kita

      Hapus