shodiqah.com

Yok Kenalan Dengan Putra Putri Rasulullah Saw


Mengenal putra putri Rasulullah SAW merupakan salah satu bentuk cinta kepada Rasul. Sangat disayangkan kalau kita tidak mengetahui orang yang sangat dekat dengannya. Mereka semua adalah orang-orang mulia pilihan Allah, yang menyaksikan perjuangan Rasulullah. Mereka juga ikut merasakan keperihan yang Rasul rasakan.
buku sejarah kehidupan Rasulullah
Duo kitab tentang kehidupan Rasulullah

Keturunan Rasulullah SAW

Rasulullah juga manusia seperti kita, Beliau juga makan, minum dan menikah. Dari pernikahannya beliau cuma dikarunia tujuh orang anak. Diantaranya tiga orang anak laki-laki dan empat orang anak perempuan, enam orang dari rahim Sayyidah Khadijah dan satu putra dari rahim Sayyidah Mariyah.

Putra putri yang mulia dari orang yang paling mulia, orang-orang yang patut jadi teladan sepanjang masa, manusia yang sudah dipastikan masuk surga. Tidak kenal maka tidak akan jatuh cinta, mari kenalan!
keturunan Rasulullah

Putra Putri Rasulullah SAW

Semua putra-putri Rasulullah wafat mendahului Rasul, kecuali Sayyidah Fatimah. Sayyidah Fatimah meninggal enam bulan sesudah Rasulullah wafat.

Qasim bin Rasulullah Saw

Rasulullah digelari dengan Abul Qasim yang artinya ayah qasim. Seperti kebiasaan kita juga, sang ayah akan digelari dengan nama anak pertamanya, begitupun kebiasaan yang ada dijazirah Arab. Ketika wafat beliau belum selesai usia penyapihan, ketika itu baru-baru mulai bisa berjalan.

Zainab binti Rasulullah Saw

Beliau merupakan putri Rasul yang pertama, ia dinikahkan dengan anak bibinya yaitu Abu Ash bin Ar-rabi’. Dengan pernikahannya itu mereka dikarunia anak bernama Ali yang meninggal ketika masih kecil dan Umamah. Umamah menjadi istri Sayyidina Ali setelah wafatnya Sayyidah Fatimah, sebagai wasiat darinya.

Sayyidah Zainab sangat mencintai suaminya, ketika sang suami jadi tawanan perang, beliau mau menebusi dengan kalung pemberian Sayyidah Khadijah namun itu dilarang Rasulullah.

Abdullah bin Rasulullah Saw

Beliau wafat di Mekah ketika masih bayi, dan ia diberi gelar dengan At-thayib dan At-thahir yang artinya bersih, karena lahir setelah bi’tsah (diangkatnya Rasul)

Ruqayyah binti Rasulullah Saw

Suami pertama beliau merupakan Utbah bin Abi Lahab, ketika surah Al-Lahab turun beliau diceraikan dan ketika itu beliau belum di apa-apain sama Utbah.
Setelah itu beliau nikah dengan Khalifah Utsman bin Affan, mereka dikarunia anak yang diberi nama Abdullah, namun abdullah wafat ketika masih kecil. Mereka juga ikut Rasulullah hijrah ke Habsyah dan Madinah.

Sayyidah Ruqayyah diuji dengan penyakit campak hingga wafat, Khalifah Utsman senantiasa mendampingi sang istri hingga beliau tidak ikut perang yang paling besar yaitu perang Badar. Ketika kabar gembira akan kemenangan islam, beliau lagi dimadinah baru selesai menguburkan Sayyidah Ruqayyah.

Ummu Kulsum binti Rasulullah Saw

Lahir enam tahun sebelum bi’tsah di Mekah Al-Mukarramah. Suami pertama beliau saudara Utbah, beliau juga diceraikan ketika surah al-lahab diturunkan. Setelah wafat saudarinya yaitu sayyidah ruqayyah, beliau menikah dengan Utsman bin Affan.
Ummu Kulsum wafat pada tahin 9 hijriyah, Rasulullah Saw ikut menyalati beliau.

Fatimah binti Rasulullah Saw

Lahir lima tahun sebelum bi’tsah di Mekah Al-Mukarramah. Pada tahun pertama hijriyah bertepatan dengan umurnya 18 tahun, ia ikut hijrah ke madinah. Beliau pergi bersama Ummu Kulsum, Sayyidah Saudah, dan Sayyidah Aisyah. Ia menikah dengan Imam Ali bin Abi Thalib, dengan bermaharkan baju besi yang dipakai saat perang.

Sayyidah Fatimah merupakan orang yang paling mirip akhlak dan perbuatannya dengan Rasul. Beliau merupakan tempat pulang bagi Rasul, sehingga beliau diberi gelar Ummu Abiha, yang artinya ibu ayahnya. Lantaran beliau sudah seperti seorang ibu yang memenuhi kebutuhan anaknya.

Ketika Rasul sakit beliaulah orang yang selalu berada disamping Rasul, yang selalu menanyakan keadaan Rasul, yang tidak berhenti nangis. Tangisnya baru reda ketika Rasul bilang “kamulah orang pertama yang akan menyusulku”

Beliau wafat sesudah enam bulan kepergian Baginda. Orang yang pertama menyusul, janji yang selalu ia tunggu-tunggu. Hari wafatnya merupakan hari bahagia baginya, karena dihari itulah perjumpaan yang sudah lama ia nantikan. Perjumpaan dengan baginda Rasul Saw.

Ibrahim bin Rasulullah Saw

Dilahirkan di Madinah pada bulan Dzulhijjah, pada tahun 8 hijriyah dari rahim wanita mulia yaitu Sayyidah Mariyah Al-qibtiyah, seorang perempuan yang berasal dari Mesir. Sayyidah Salma istri dari Abi Rafi’ (khodim Rasulullah) sebagai bidan yang menyambut kelahiran ibrahim. Ummu Burdah istri Barra’ bin Aus merupakan ibu susu dari Ibrahim.

Dihari ke tujuh setelah kelahiran, Rasulullah mengakikahkan dengan satu ekor kambing yang besar, dan di hari dicukurnya rambut ibrahim. Rambut tadi ditimbang, nanti berapa berat rambut akan diganti dengan berat emas dan perak, hasilnya akan disedekahkan, setelah itu rambut tadi dikuburkan.
Sebagai tukang cukurnya Abu Hind, dihari itu jugalah Rasulullah memberi nama untuk Ibrahim.

Dan ini merupakan kesunahan yang sangat diajurkan untuk kita ikuti. Kalau bisa jangan sampai lewat dari hari ke 21 setelah kelahiran anak. Bagi yang tidak mampu tidak harus dipaksakan, cukup cari hari yang cocok dan ketika rizki dilapangkan Allah SWT.

Berselang dua tahun yakni tahun ke 10 hijriyah pada bulan rabiul awal, beliau dipanggil oleh Allah. Dihari itu alam semesta berduka, terjadi gerhana matahari dan berlinangnya air mata dari Rasulullah Saw. Beliau dimakamkan di Baqi’, tempat yang dipenuhi orang-orang mulia, tempat yang dipenuhi sahabat Rasulullah Saw.

putra putri rasulullah

Sabarnya Baginda Rasulullah

Sabar terbagi tiga:

  • Sabar dalam mentaati Allah Swt
  • Sabar dalam melakukan hal yang dibenci Allah
  • Sabar akan maksiat yang lagi menimpa

Salah satu musibah yang berat bagi Rasulullah adalah meninggal anak-anak tercinta lebih dahulu darinya, cuma Sayyidah Fatimah yang berada disisinya sampai ajal menjemput. Menangisnya Rasul bukan berarti berburuk sangka kepada Allah, menangis dan bersedih merupakan hal yang biasa terjadi pada setiap makhluk yang bergelar manusia.

Hikmah Wafatnya Putra Rasulullah

Rasulullah Merupakan Utusan Terakhir

Seperti kebanyakan nabi sebelumnya, ayah dan anak menjadi nabi sekaligus di waktu yang sama. Dengan wafatnya putra beliau ketika kecil, sebegai bentuk menafikan kebiasaan itu. Dan juga memberi tahukan bahwa tidak ada nabi setelah Rasulullah Saw.
Nabi dan Rasul hanya dari kalangan laki-laki, untuk itu tidak ada pengaruh dengan putri Rasulullah yang hidup sampai usia dewasa.

Untuk Menghibur Umatnya

Semua perbuatan Rasul pasti sebagai teladan, bahwa rasul juga mengalami apa yang dialami umatnya. Menghibur orang-orang yang ditinggalkan anak tercinta, pelajaran bahwa anak merupakan titipan Allah. Sebelum titipan itu diambil maka genggamlah ia dan lepaskanlah ketika waktunya.

Penutup

Rasulullah dan putra putrinya merupakan insan yang paling mulia, berharap akan syafaatnya Rasul diakhirat kelak.
Masih banyak hal yang belumku tulis, semoga esok hari bisa dilengkapi. Apalagi tentang kehidupan putri Rasulullah, yang sangat dianjurkan sebagai contoh bagi kita perempuan akhir zaman ini. 
Ya Allah kumpulkanlah kami bersama Rasul dan putra putrinya di surga nanti.


















10 komentar

Hai... Terima kasih sudah berkunjung. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk Para Asdiqo'.
Shodiqah tunggu komentarnya ya, tetapi jangan tinggalkan link hidup di dalam komentar.

  1. Jadi lebih mengenal putra putri Rasulullah SAW, terima kasih

    BalasHapus
  2. Meninggalkan jejak dulu di tulisan Mb Febby hehe. Keren mb, sudah merangkum dua buku dengan cukup jelas dan dapat dimengerti.

    BalasHapus
  3. Jadi tau sejarah aqiqah dan kepo kenapa ummu kalsum diceraikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena abu lahab yang nyuruh mba. Suaminya anak dari abu lahab. Ketika turun surah allahab, dia marah untuk itu dia nyuruh anaknya menceraikan sayyidah ummu kulsum dan ruqayyah

      Hapus
  4. Masyaallah.. jadi tahu tentanh siapa aja putri Baginda Rasulullah SAW

    BalasHapus